Manusia Dan Kebudayaan
MAKALAH MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
|
||
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Informatika 1 IA02
|
||
Andre
Bagas Kurniawan | 50415707
|
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Makalah ini membahas “Manusia
dan Kebudayaan”
` Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Depok, 6
Maret 2016
Penulis
( Andre Bagas
Kurniawan)
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia terkenal
dengan keragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak
bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia
akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Manusia adalah makhluk sosial yang
berinteraksi dengan satu sama lain. Setiap manusia memiliki kebudayaan yang
berbeda beda sesuai dengan lingkungannya, walaupun demikian hal itu tidak
menjadi hambatan. Perbedaan kebudayaan disebabkan
karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia
itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya
tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi yang
masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian hakikat manusia ?
1.2.2 Pengertian kebudayaan ?
1.2.3
Unsur-Unsur Dalam Kebudayaan
1.2.4 Hubungan manusia dengan kebudayaan ?
1.2.5 Wujud dari kebudayaan ?
1.2.6 Orientasi nilai budaya ?
1.2.4 Hubungan manusia dengan kebudayaan ?
1.2.5 Wujud dari kebudayaan ?
1.2.6 Orientasi nilai budaya ?
1. 3 Tujuan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memegang peranan
penting dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak
bisa di dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan
kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan untuk
bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah
penting bagi manusia. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam
kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan
masih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia
pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan
macam-macam kebudayaan, tujuan dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat,
dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan
mengetahui makna kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan
dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia
adalah mahkluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Pada dasarnya manusia
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk
individu dan makhluk sosial.
- Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu
mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya.
Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat
nyata, yaitu mereka berupaya untuk selalu merealisasikan kepentingan,
kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus
menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya
dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan danmempertahankan
hidupnya.
·
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk
Sosial
Manusia pada hakikatnya adalah
makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan
pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang
berarti selain sebagai makhluk individu.
Manusia juga termasuk dalam makhluk
sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika
kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat
dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia
membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara
lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga
sosial, dan juga membutuhkan negara.
2.2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Dibawah ini
pengertian kebudayaan menurut para ahli :
·
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
Mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Di sebut dengan Cultural-Determinism. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·
Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·
Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
·
Koentjaraningrat (2000:181)
Kebudayaan dengan kata dasar budaya
berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi
yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya
sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan
adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Jadi, kebudayaan atau disingkat
“budaya”, menurut Koentjaraningrat merupakan “keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
·
Havinghust dan Neugarten
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai
cara bertingkah laku, etiket, bahasa, kebiasaan, kepercayaan agama dan moral,
pengetahuan, sikap dan nilai-nilai yang merupakan hasil karya manusia seperti
halnya bermacam-macam benda termasuk di dalamnya alat-alat teknologi. Dari
pendapat ini dapat kita ketahui bahwa kebudayaan dapat berujud tingkah laku,
hal-hal yang berupa rohaniah dapat pula berupa barang-barang material.
Definisi Kebudayaan adalah kebiasaan – kebiasaan suatu masyarakat yang
dilakukan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan
setiap daerah memiliki kebudayaan sendiri – sendiri.
2.3. Unsur-Unsur Dalam Kebudayaan
Ada tujuh Unsur
Kebudayaan sebagai berikut :
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan
sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan
kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk
berorganisasi dan bersatu.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang
berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem –
Sistem Ekonomi.
Terlahir karena manusia memiliki hawa
nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai
lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada
bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia
juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga
lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
· alat-alat teknologi
· sistem ekonomi
· Keluarga
· kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
· organisasi ekonomi
· alat-alat dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
· organisasi kekuatan (politik)
2.4. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu
kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu
tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
:
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasa
nya pihak permpuan
yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan
seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap
menilai ( sense of value ).
3.
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang
kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
2.5 Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Wujud Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada
dalam alam
pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak
dapat diraba
atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga
pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku
warga pendu-
kung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan
pola tingkah
laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai
budaya.
2. Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud
perilaku
ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan
difilm).
Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah
gemulai,
orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut
berada dalam
satu sistem tindakan dan tingkah laku.
3. Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba
dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik.
Contoh: bangunan bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir,
alat rumah
tangga seperti kapak.
2.6. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai
budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam
fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga
dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan
sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa
hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam
Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan
hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia
tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud
ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya
suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang
seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap
kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly
(1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2)
hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan
waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari
hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Pola orientasi nilai budaya yang hitam putih tersebut di
atas merupakan pola yang ideal untuk masing – masing pihak. Dalam kenyataannya
terdapat nuansa atau variasi antara kedua pola yang ekstrim itu yang dapat
disebut sebagai pola transisional
*) Dimodifikasi
dari Pelly (1994:104)
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam
kehidupan manusia yang universal itu sebagaimana yang tersebut diatas berbeda –
beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap lingkungan masyarakat
dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada.
Sementara itu Koentjaraningrat telah menerapkan kerangka Kluckhohn di
atas untuk menganalisis masalah nilai budaya bangsa Indonesia, dan menunjukkan
titik – titik kelemahan dari kebudayaan Indonesia yang menghambat pembangunan
nasional. Kelemahan utama antara lain mentalitas meremehkan mutu, mentalitas
suka menerabas, sifat tidak percaya kepada diri sendiri, sifat tidak
berdisiplin murni, mentalitas suka mengabaikan tanggungjawab.
Kerangka Kluckhohn itu juga telah dipergunakan dalam
penelitian dengan kuesioner untuk mengetahui secara objektif cara berfikir dan
bertindak suku – suku di Indonesia umumnya yang menguntungkan dan merugikan
pembangunan.
Selain itu juga, penelitian variasi orientasi nilai budaya tersebut
dimaksudkan disamping untuk mendapatkan gambaran sistem nilai budaya kelompok –
kelompok etnik di Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Jadi kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang
didalamnya mengandung banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan
selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari generasi ke generasi dan di tempat-tempat yang berbeda. Semua itu di pengaruhi oleh perkembangan
hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah,
karna manusia mempunyai hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan
dengankebudayaan. Manusia juga
berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya.
Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan
antar manusia.
No comments:
Post a Comment