Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Konsepsi Ilmu Budaya Dasar
Dalam Kesusastraan
Universitas Gunadarma
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Nama
: Andre Bagas Kurniawan
NPM
: 50415707
Jurusan
: Teknik Informatika
Kelas
: 1IA02
Dosen
: Dina Juniar Anggraini,SIKOM
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnya maka kita telah
menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat waktu. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam
Kessastraan. Dalam pembahasannya, makalah ini membahasa tentang pendekatan
kesusastraan, ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa, nilai-nilai
dalam prosa fisik, dan ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan
terima kasih.
Depok, 11 Maret 2016
Penulis
(Andre Bagas Kurniawan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Latar Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan
melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan
secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik
secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan
apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa
sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan
indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih disamakan dengan seni
visual.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pendekatan kesusastraan?2. Bagaimanakah Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa?
3. Apa yang
terkandung dalam nilai-nilai prosa fiksi?
4. Apa saja
ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari
materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah yang harus
dipelajari serta mengambil banyak pelajaran budaya dasar itu sendiri dalam
materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendekatan Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari
makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita
gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Seni tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan
wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan
ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada
yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
- Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
- Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
2.2.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan
puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya.
- Prosa lama :
- Hikayat: adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang.
- Sejarah: Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama
- Kisah: Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
- Dongeng: Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut : Fabel, Mite (mitos), Legenda, Sage, Parabel.
- Prosa baru :
- Roman: Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
- Novel: Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
- Cerpen: Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
- Riwayat: Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
- Kritik: Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
- Resensi: Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
- Esai: Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
2.3.
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun
nilai-nilai yang diperoleh antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya,
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu,
dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing
selama hidupnya, dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah
lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimuli imajinasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya
dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Prosa fiksi
dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak
individu; lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sendiri; dapat memperluas dan memperdalam persepsi wawasannya tentang
tokoh, hidup, dan kehidupan manusia; serta akan terbentuk keseimbangan wawasannya,
terutama dala menghadapi kenyataan-kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat
berlainan dari pribadinya.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi 2(dua),
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi 2(dua),
1. Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, yang tujuannya mengajak pembaca
untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya, contohnya Karya Sastra di Jaman
Jepang.
2. Karya
sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, tidak mengajak pembaca untuk
melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan
masalah. Masalah ini disampaikan dengan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya
yang mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan
ini menimbulkan konflik, yang dapat terjadi dalam diri tokoh sendiri maupun diantara
tokoh satu dengan tokoh lainnya.
2.4.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Memang puisi merupakan suatu seni sastra dan tidak ada
hubungannya dengan IBD tapi seni sastra juga merupakan bagian dari kesenian dan
kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan puisi adalah ekspresi pengalaman
jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik, yang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.dalam kata
lain puisi merupakan ungkapan jiwa dari penulisnya.
Puisi dapat menggambarkan apa saja yang ingin disampaikan oleh penulis.
Puisi dapat menggambarkan apa saja yang ingin disampaikan oleh penulis.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
Figura
bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata
yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata
yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan
dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata
yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa
dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih
menggugah hati.
Beberapa
alasan mengapa puisi dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar:
1. Karena puisi merupakan bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur kebudayaan
2. Puisi mencerminkan budaya si penulis
3. Puisi memiliki berbagai gaya bahasa dan bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan.
1. Figura
bahasa (figurative language)
2. Kata-kata
yang ambiquitas
3. Kata-kata
berjiwa
4. Kata-kata
yang konotatif
5.
Pengulangan
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna,puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan
keinsyafan sosial
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih. Misalnya :
1. Rendra dengan puisinya “Episode”, yang melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
2. “Padamu Jua”, mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan Amir Hmzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis Jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya.
Contoh Prosa dan Puisi
Prosa “Menembus Waktu”,yang menggambarkan :
1. Manusia dan harapan
2. Manusia dan cinta kasih
3. Manusia dan keadilan
4. Manusia dan penderitaan
5. Manusia dan tanggung jawab
6. Manusia dan pandangan hidup
7. Manusia dan kegelisahan
Dalam “Balada Penantian”, penyair Rendra mengekspresikan
penghayatan dan pengalaman batinnya terhadap kemalangan dan penderitaan seorang
gadis yang selalu menantikan kedatangan kekasihnya yang tak pernah kunjung
datang, meskipun ia begitu kasmaran.
Asrul Sani
dengan sajaknya “Surat Dari Ibu”, mengungkapkan betapa tulus cinta dan kasih
sayang seorang Ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan
nasihat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negeri seberang,
dan mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Banyak ilmu sastra yang mengandung unsur budaya,
seperti prosa dan puisi diatas, untuk kita dapat mengerti arti yang terkandung
disetiap puisi atau prosa itu kita butuh pendalaman dan pengalaman untuk memahami
hal ini, oleh karena itu kesusatraan sangat berkaitan dengan budaya.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari
makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
- Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
- Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
No comments:
Post a Comment