Makalah Ilmu Budaya Dasar
Manusia
dan Pandangan Hidup
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
DOSEN :
Dina Juniar
Anggraini,SIKOM
Nama :
Andre Bagas Kurniawan
NPM :
50415707
Jurusan : Teknik Informatika
Kelas : 1IA02
KATA PENGANTAR
Segala puji
kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan
bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang
ada di bumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat
limpahan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu BudayaDasar.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Depok,
14 April 2016
Penulis
(Andre
Bagas Kurniawan)
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan
manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang
membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia
lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus
berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik
yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang
disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan
terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam
kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir
hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul
dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam
perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau
pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan
pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia
mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan.
Oleh karena itu jika kita membahas tentang pandangan hidup, tidak boleh lepas
dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia dapat berpikir lebih kedepan
mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
Berdasarkan
latar belakang, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat,
antara lain :
1.
Mengapa perlu adanya pandangan hidup manusia ?
2.
Apa dampak negatif bagi manusia yang tidak mempunyai
pandangan hidup?
3.
Pentingnya Pandangan hidup bagi anak?
Penulisan
makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan ,
antaralain :
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
2. Menambah
pengetahuan dasar mengenai masalah manusia dan pandangan hidup
3. Mahasiwa
dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting
yang harus menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berakal, yakni :
·
Pandangan Hidup
2
2.2. Pengertian Pandangan Hidup
1. Menurut
Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo
(2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di
dalam masyarakat.
2. Menurut
Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo
(2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan
hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3. Menurut
Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000:
90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.
Secara umum
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan
serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah
dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap
orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Dengan
memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak
sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan,
tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1.Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
2.Kurangnya
keyakinan pandangan hidupnya.
3.Kurang
memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4.Kurang
mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.Atau
sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan
hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup erat
sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup
manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan
sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan hidup
adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri seseorang. Pandangan hidup
tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup. Pandangan hidup itu juga bisa
diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman,
fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman,
petunjuk atau arahan.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri
dari 3 macam, yaitu:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan
dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1. Cita-cita apa yang diinginkan yang
mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2.Kebajikan segala hal yang baik yang
membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan
hal terpenting dalam hidup manusia
5. Etika
1. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran.
Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan
datang.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas
manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan
hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat
disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan
kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang
menghambat merupakan kondisi
yang merintangi.
2. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan
bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk
bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia
adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur
tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh
karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya
dan cita-citanya. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi,
yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia
sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang
untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati
dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar
dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkah laku baik,
Ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar
tidak meransang bagi yang melihatnya.
3.Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.
Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita
menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan
menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
4.Keyakinan atau
Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut
Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
1. Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada
Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan
itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan
tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada
Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam,
yaitu:
a. Ajaran agama yang dogmatis, disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
b. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
sifatnya relatif.
2. Aliran
Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau
akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati, sehingga
timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
3. Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib
artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar
kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan
hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dansosialisme
religius.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
·
Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi
manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim
kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijamak Ulama yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
·
Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada
mengerti tentang pandangan hidup.
·
Menghayati, menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam
pengetahuan mengenai pandangan hidup.
·
Meyakini, merupakan suatu hal yang
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan
hidupnya.
·
Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik
oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
·
Mengamankan, merupakan langkah terberat dan
benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi
segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
5. Etika
Istilah
etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Yunani ethos yang berarti
watak kesusilaan dan adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral yang
berarti cara hidup atau adat. Etika dipergunakan dalam mengkaji suatu system
nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengan norma yang berlaku.
Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, misalnya
beramal merupakan perbuatan yang bermoral, sedangkan mencuri merupakan
perbuatan yang tidak bermoral. Jadi, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sebaiknya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik
dan apa yang buruk; segala ucapan harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil
pemeriksaan tentang peri keadaan hidup dalam arti kata seluas-luasnya.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih mana yang baik dan
mana yang buruk. Karena, norma merupakan aturan, ukuran, atau pedoman yang
dipergunakan dalam menentukan sesuatu, benar atau salah, baik atau buruk.
2.3. Hubungan manusia dan pandangan hidup
Akal dan
budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia
itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan
makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup.
Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan
hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata
sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
Orang yang
sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena
ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar
prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir
kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak .
2.4. Pengertian Anak
1. Menurut
Dr. As’aril Muhajirin, M. Ag dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Perspektif
Kontekstual (2011: 113) pengertian anak dalam islam diistilahkan dari akar kata
al-walad, al-ibn, al-tifl, al-syabi, dan al-ghulam. Dalam pengertiannya yang
identik dengan al-walad, ia berarti keturunan yang kedua dari seseorang, atau
segala sesuatu yang dilahirkan,juga bias berarti manusia yang masih kecil. Menurut
pengertian ini,keturunan pertama adalah orang tua. Kemudian setiap orang tua
yang mempunyai keturunan, keturunan itu yang disebut sebagai anak.
2. Menurut
Prof.Drs. Koesparmono Irsan,SH,MH,MBA dalam buku berjudul Hukum dan Hak Asasi
Manusia(2009:63) mengatakan bahwa anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan
YME , yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat
harkat,martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.
3.
Berdasarkan Undang-Undang Pasal 1(2) 4/1979 di dalam buku berjudul Sosiologi
Keluarga yang disusun oleh Prof.Dr. Soerjono Soekanto (2004:130) memaparkan
bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah
menikah.
Dari definisi-
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalah pribadi yang
membutuhkan kasih sayang, perhatian dan perlindungan dari pribadi yang dituakan
olehnya, baik dari orangtua, guru ataupun masyarakat.Selain itu anak- anak
mulai berkembang tidak hanya dari jasmaninya melainkan juga psikologinya dimana
anak-anak sudah berkembang semakin luas.Selain itu juga anak-anak mulai diberi
pengertian tentang berbagai hal mulai dari agama, norma, hak dan kewajiban.
Anak juga mengalami perkembangan seperti mulai mengambil keputusan tentang apa
yang akan dia lakukan kedepannya.
2.5. Pengertian Keluarga
1.
Dalam buku berjudul Psikologi Perkembangan yang
disusun oleh Drs. Agus Sujanto yang dikutip oleh Drs.Sudarsono dalam buku
berjudul Kenakalan Remaja(2008:125) menjelaskan bahwa keluarga merupakan
lingkungan yang terdekat untuk membesarkan,mendewasakan dan di dalamnya anak
mendapatkan pendidikan yang pertama kali. Keluarga merupakan kelompok
masyarakat terkecil,akan tetapi merupakan lingkungan paling kuat dalam
membesarkan anak dan terutama bagi anak yang belum sekolah.
2.
Menurut Soerjono Soekamto dalam buku berjudul
Sosiologi keluarga tentang Ikhwal Keluarga,Remaja dan anak (2004:1) mengatakan
bahwa keluarga merupakan kelompok social kecil yang terdiri dari suami,istri
beserta anak-anaknya yang belum menikah. Keluarga lazimnya juga disebut rumah
tangga,yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dan proses
pergaulan hidup
3.
Menurut Subino
Hadisubroto dalam bukunya yang berjudul Pentingnya Pendidikan,dalam
“Keluarga dalam Hakikat Tujuan Pendidikan Nasional” keluarga(2007:23) adalah
tempat untuk berbagi rasa dan pikiran, menjadi tempat mencurahkan suka dan
duka,tidak menjadi tempat bergantung bagi anak-anak akan tetapi sebagai tempat berlatih
mandiri, tidak menjadi tempat menuntut hak,menjadikan tempat menumbuhkan
kehidupan religius, dan akhirnya menjadi tempat yang aman karena aturan main
antaranggota ditegakkan.
Dari
definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan pengertian dari keluarga
adalah kelompok sosial terkecil dalam masyarakat, tetapi memiliki peran yang
sangat besar dalam pembentukan karakter seseorang.
1. Istilah
pendidikan yang terdapat dalam buku Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis,
ditulis oleh
M. Ngalim
Purwanto (2007: 3) salah satunya Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik. Pedagogik berasal dari kata Yunani Paedagogia yang
berarti “pergaulan dengan anak-anak”. Paedagogos ialah seorang pelayan
atau bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaanya mengatur dan menjemput
anak-anak ke dan dari sekolah.
2. Arti
pendidikan dalam buku. Pemikiran kependidikan ( 2009 : 25 ) ialah crow and crow
( dalam subingh, 1979 ) : “ the function of education must be recongnelzed to
be guidance of a lerning, at all stages of his want, needs, and potentialities
that will insure for him a personally satisfying and socially desirable pattern
of living. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa pendidikan tidak dipandang
hanya sebagai usaha mewujudkan keiginan, kebutuhan dan kemampuan individu
sehingga tercapai pola hidup pribadi dan social yang memuaskan. Dikemukakan
pula bahwa pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai yaitu individu yang
berkembang kemampuannya sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, atau
sebagai warga masyarakat mapun sebagai warga Negara. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja dan terencana. Kegiatan
tersebut hendaknya dapat diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
3. Menurut
Aristoteles dalam buku berjudul Pedoman Pendidikan dan Pengajarannya yang
disusun oleh Drs.Abu Bakar Muhammad(1981:16), pendidikan adalah menyiapkan akal
untuk pengajaran, sebagaimana disiapkan tanah tempat persemaian benih. Dia
mengatakan bahwa di dalam diri manusia itu ada dua kekuatan,yaitu pemikiran
kemanusiaannya dan syahwat hewaniyah. Pendidikan itu adalah alat (media) yang
dapat membantu kekuatan pertama untuk mengalahkan kekuatan yang kedua.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
2.7. Pengertian Masyarakat
1. Menurut
J.L.Gillin dan J.P.Gillin dalam buku Sosiologi dan Perubahan Masyarakat yang di
susun oleh Drs. Abdul Syani(1995:46) menamakan masyarakat sebagai kelompok
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
2. Dalam
buku berjudul Individu dan Masjarakat yang disusun oleh Dr A.
Lysen(1967:14) mengatakan bahwa masyarakat kira-kira sama artinya dengan
“lingkungan sosial”, pergaulan hidup manusia dan seperti kata masyarakat lebih
diartikan , apabila kita memandangnya di dalam hubungan dengan individu
3. Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S
Poerwadarminta(2007:751)Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia (sehimpunan
orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang
tentu)
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa masyarakat merupakan sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri
dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya
kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga
semakin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat
secara keseluruhan.
2.8. Macam-Macam Pandangan Hidup
Dalam buku
berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis bahwa macam-macam pandangan hidup
yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto (2007:23) berdasarkan sumbernya,dapat
digolongkan ke dalam tiga kelompok,yaitu :
1. Pandangan
hidup berupa agama (pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini memiliki
kebenaran mutlak. Sebagai contoh, pandangan hidup muslim(orang islam) bersumber
dari Al-Qur’an dan Sunah(sikap, perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad saw)
2. Pandangan
hidup berupa ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara
atau bangsa. Misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber pandangan
hidup, sebagaimana halnya P4
3. Pandangan
hidup berupa hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau
etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka
pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1. Pendidikan pandangan hidup yang dimiliki seorang anak dapat membantu
kembang tumbuh anak dalam proses pembelajaran tentang dirinya sendiri dan dunia
sekitarnya.
2. Seorang anak yang memiliki pandangan hidup atau prinsip hidup akan
menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
3. Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan
yang sejahtera, baik sebagai pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk
hidupnya.
3.2. Saran
Melalui kesempatan ini,
ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu :
1. Tanamkan pandangan
hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia
yang bijak dan berwatak mulia.
2. Baiknya seorang
manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya
selalu melakukan kebajikan.
No comments:
Post a Comment