Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Manusia dan Tanggung Jawab
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
DOSEN :
Dina Juniar
Anggraini,SIKOM
Nama :
Andre Bagas Kurniawan
NPM :
50415707
Jurusan : Teknik Informatika
Kelas : 1IA02
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah
SWT. Berkat limpahan karunia-Nya kami selaku penyusun makalah dapat menyelesaikan
tugas Makalah Ilmu Budaya Dasar tentang Manusia dan Tanggung Jawab.
Makalah ini dibuat
untuk mengetahui lebih dalam mengenai Manusia dan Tanggung Jawab, serta dalam
rangka pemenuhan nilai mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberi wawasan kepada khalayak umum dan untuk intropeksi
bagi kami selaku penyusun. Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca.
Akhir kata, kami
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini. Karena kebenaran hanya datang dari Allah SWT.
Depok, 19 April 2016
Penulis
(Andre Bagas Kurniawan)
Depok, 19 April 2016
Penulis
(Andre Bagas Kurniawan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia
dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung
Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik
disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai
wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab
masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan
belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya,
tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab
seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada
Tuhan yang telah Menciptakan kita.
Selain tanggung
jawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian dapat diartikan
sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada
agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan
mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya
akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila
orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti
anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang
mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga,
ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya
akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
1.2.
RUMUSAN PEMBAHASAN
1.
Apakah pengertian dari Manusia itu ?
2.
Apakah pengertian dari Tanggung Jawab
itu ?
3.
Apakah macam-macam dari Tanggung Jawab ?
4.
Apakah pengertian dari Pengadian dan
Pengorbanan ?
1.3.
TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari
pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung
jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang
dialami manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab
terhadap manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah
makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang
menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang
rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal
budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2.2. PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab
menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk
yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupakan
makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia
memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan
sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak
dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai
yang diperankan seseorang dalam jaminan sosial harus dipertanggungjawabkan
sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks
teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung
jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung
jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap
dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang
mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat
keyakinannya terhadap suatu nilai.
Demikian pula
tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar akan keyakinan dan
ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha
melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab juga
berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap
seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak
mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab
terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab
diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang larangan membunuh,
mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya
diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini
nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan
kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut dapat menunaikan
kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang
lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan
karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku.
Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah
tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat
diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan
mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang yang bertanggung jawab
tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya
keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu akan mempertanggung
jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa
memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia mau mempertanggung
jawabkan atas segala perbuatannya.
2.3. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak
lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung
jawab.
1. Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk
bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi
manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat
ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut
dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan.
Untuk itulah agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna,
maka atas diri manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
2. Tanggung Jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah
suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi Tanggung
Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3. Tanggung Jawab kepada masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa manusia
adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam
berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh
masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Secara kodrati dari sejak lahir sampai
manusia mati, memerlukan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang
sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia
membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan
hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang
lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya
tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga
terletak pada kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan
manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia
dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat
dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam
mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil
dapat mutlak berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan
yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan
orang lain didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa
setiap manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang
lain dan masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam
hidup kaitannya dengan masyarakat.
4. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,
tiap individual adalah warga nagara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung Jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan
makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri
dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota
tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia
bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat
banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia
harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau dengan
istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu
firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan
hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang
salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya
dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat
lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
2.4. PENGERTIAN PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk
kepentingan manusia itu sendiri.
A. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara
lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua
dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya
ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore
dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti
mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika
keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi
hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian :
·
. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup
berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih
sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih
sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian.
Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
·
. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia dalah anggota masyarakat, ia
tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain saling
membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memesyarakatkan
diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar
biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai
dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat,
anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus
mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat
ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya
terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau
merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
·
. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian
dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib
mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk
pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
·
. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi
merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu
juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
B. Pengorbanan
Pengorbanan berasal
dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan
berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang
bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam
arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita
membaca tau mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi,
manusia memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban
bagi orang yang mampu atau orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini
telah dikisah pada jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk
mengorbankan putra tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat
sayang pada putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk
mengorbankan putranya tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji
kesetiaan dan besarnya pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati
melihat pisaunya menancap dan dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi
ia sudah bertekad setia menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian terbukti,
bahwa putranya yang mau dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.
Pengorbanan
yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya
daripada pengorbanan Nabi Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang
menjalankan ibadah haji di Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan
mengorbankan ternak seperti kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada
hari raya Idul Qurban atau pada hari raya Idul Adha.
Perbedaan
antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.
Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga
berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian
lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga,
biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi
pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung
resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung
jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil,
bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi
dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk
kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh
dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak
bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan
kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta
nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan
yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
No comments:
Post a Comment